Kesultanan Banjar

Kesultanan Banjar adalah salah satu kerajaan Islam yang berdiri di wilayah Kalimantan Selatan pada abad ke-16. Kesultanan ini memainkan peran penting dalam penyebaran Islam, perdagangan, dan politik di kawasan Kalimantan dan sekitarnya. Berikut adalah penjelasan detail tentang Kesultanan Banjar:

1. Latar Belakang dan Pendirian

Kesultanan Banjar didirikan pada tahun 1526 oleh Sultan Suriansyah, raja pertama yang memeluk Islam. Sebelumnya, wilayah Banjar merupakan bagian dari Kerajaan Negara Dipa dan Negara Daha, yang beragama Hindu-Buddha.

Proses Pendirian:

Raden Samudera (nama kecil Sultan Suriansyah) mendapatkan dukungan dari Kesultanan Demak untuk mengalahkan Kerajaan Negara Daha.

Setelah kemenangannya, Raden Samudera memeluk Islam dan mendirikan Kesultanan Banjar dengan ibu kota di Banjarmasin.

2. Lokasi Strategis

Kesultanan Banjar berpusat di wilayah yang kini dikenal sebagai Kalimantan Selatan. Lokasinya yang strategis di tepi Sungai Barito menjadikan Banjar sebagai pusat perdagangan dan pelayaran yang penting di Kalimantan.

3. Sistem Pemerintahan

Kesultanan Banjar menganut sistem pemerintahan Islam, dengan sultan sebagai pemimpin tertinggi. Sultan juga bertindak sebagai pemimpin agama, dibantu oleh:

Mantri Papan: Pejabat tinggi yang membantu administrasi kerajaan.

Qadi: Mengurus hukum syariat Islam.

Ulama: Memberikan nasihat keagamaan dan mendukung dakwah Islam.

4. Peran dalam Penyebaran Islam

Kesultanan Banjar memainkan peran penting dalam menyebarkan Islam di Kalimantan.

Melalui perdagangan: Pedagang dari Banjar membawa agama Islam ke pedalaman Kalimantan dan daerah sekitar.

Melalui pernikahan dan dakwah: Ulama dan pejabat kerajaan mendukung penyebaran Islam secara damai.

Sultan Suriansyah sendiri dikenal sebagai figur utama yang membawa Islam ke Kalimantan Selatan.

5. Ekonomi dan Perdagangan

Kesultanan Banjar dikenal sebagai pusat perdagangan yang penting, terutama karena:

Komoditas utama: Lada, kayu ulin, intan, emas, dan hasil hutan lainnya.

Jaringan dagang: Banjar menjalin hubungan dagang dengan Jawa, Sumatra, Maluku, hingga pedagang asing seperti Cina, Arab, dan Eropa.

Pelabuhan-pelabuhan di wilayah Kesultanan Banjar menjadi titik persinggahan penting bagi kapal-kapal dagang.

6. Hubungan dengan Kekuasaan Lain

Kesultanan Demak: Banjar memiliki hubungan erat dengan Demak karena dukungan militer dari Demak dalam pendirian kesultanan.

VOC (Belanda): Hubungan dengan VOC bersifat konflikual, terutama karena monopoli perdagangan yang dilakukan VOC.

Kerajaan sekitar: Banjar juga memiliki hubungan dagang dan aliansi dengan kerajaan-kerajaan lain di Kalimantan dan Nusantara.

7. Sultan-Sultan Terkenal

1. Sultan Suriansyah (1526–1545): Pendiri Kesultanan Banjar dan sultan pertama yang memeluk Islam.

2. Sultan Mustain Billah (1595–1642): Sultan yang menjalin hubungan dengan VOC untuk menghadapi ancaman dari kerajaan lain.

3. Sultan Adam Al-Watsiq Billah (1825–1857): Sultan terakhir yang memerintah sebelum Kesultanan Banjar mengalami tekanan besar dari Belanda.

8. Masa Kejayaan

Puncak kejayaan Kesultanan Banjar terjadi pada abad ke-17 hingga awal abad ke-18, ketika:

Banjar menjadi pusat perdagangan lada terbesar di Kalimantan.

Wilayah kekuasaannya meluas hingga ke sebagian besar Kalimantan Selatan dan Tengah.

Islam semakin tersebar luas di Kalimantan.

9. Kemunduran dan Keruntuhan

Kesultanan Banjar mulai mengalami kemunduran pada akhir abad ke-18 akibat beberapa faktor:

1. Tekanan VOC: Monopoli perdagangan lada oleh VOC mengurangi kekuatan ekonomi Banjar.

2. Konflik internal: Perebutan kekuasaan antar anggota keluarga kerajaan melemahkan stabilitas politik.

3. Kolonialisme Belanda: Pada tahun 1860, Kesultanan Banjar secara resmi dihapuskan oleh pemerintah kolonial Belanda setelah pecahnya Perang Banjar (1859–1905).

10. Warisan Sejarah

Meskipun Kesultanan Banjar telah runtuh, warisannya masih terasa hingga kini:

1. Budaya dan Tradisi: Tradisi Islam yang diperkenalkan oleh Kesultanan Banjar masih menjadi identitas utama masyarakat Kalimantan Selatan.

2. Arsitektur: Masjid Sultan Suriansyah, yang dibangun pada masa Sultan Suriansyah, adalah masjid tertua di Kalimantan dan menjadi peninggalan sejarah penting.

3. Sejarah Perlawanan: Perang Banjar menjadi simbol perjuangan rakyat Kalimantan melawan penjajahan Belanda.


Kesultanan Banjar adalah salah satu kekuatan penting dalam sejarah Nusantara, khususnya di Kalimantan. Perannya dalam penyebaran Islam, perdagangan, dan perjuangan melawan kolonialisme tetap menjadi bagian integral dari sejarah Indonesia.


Popular posts from this blog

Tentang Nama NKRI

Tentang Pancasila