Posts

Showing posts with the label Indonesia

Tentang W.R. Supratman

Wage Rudolf Supratman (W.R. Supratman) seorang tokoh penting dalam sejarah Indonesia, terutama karena perannya sebagai seniman, wartawan, dan pejuang nasional. Ia dikenal luas sebagai pencipta lagu "Indonesia Raya" , namun kontribusinya tidak hanya terbatas pada itu. Kehidupannya mencerminkan semangat perjuangan di tengah penjajahan Belanda. Berikut adalah kisah hidup W.R. Supratman di luar penciptaan lagu kebangsaan: Kehidupan Awal Kelahiran dan Keluarga: W.R. Supratman lahir pada 19 Maret 1903 di Desa Somongari, Purworejo, Jawa Tengah. Ia adalah anak ketujuh dari pasangan Sersan Djoemeno Senen Sastrosoehardjo dan Siti Senen. Keluarganya berasal dari kalangan prajurit, sehingga ia tumbuh dalam lingkungan yang disiplin dan sederhana. Pendidikan: Setelah keluarganya pindah ke Makassar, Supratman menempuh pendidikan di sekolah dasar Belanda (ELS). Di Makassar, ia juga belajar bermain biola dari kakaknya, Roekijem, yang kemudian memengaruhi kecintaannya terhadap m...

Simbol Negara Indonesia "Lagu Kebangsaan Indonesia Raya"

Lagu "Indonesia Raya" lagu kebangsaan Republik Indonesia yang menjadi simbol semangat perjuangan, persatuan, dan kemerdekaan. Lagu ini diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman dan pertama kali diperkenalkan kepada publik pada 28 Oktober 1928, saat Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda . Pencipta Lagu "Indonesia Raya" Wage Rudolf Supratman (1903–1938): Lahir di Purworejo, Jawa Tengah, Supratman adalah seorang wartawan, penulis lagu, dan pemain biola. Ia memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi dan ingin menyatukan bangsa Indonesia melalui seni, khususnya musik. Terinspirasi oleh perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah, Supratman menciptakan lagu yang dapat membangkitkan semangat rakyat. Proses Penciptaan Lagu: W.R. Supratman mulai menciptakan lagu "Indonesia Raya" pada 1924. Lagu ini dirancang sebagai lagu kebangsaan yang mampu menyatukan seluruh suku, agama, dan budaya di Indonesia. Liriknya menggunakan bahasa Indonesia yang se...

Simbol Negara Indonesia "Bendera Merah Putih"

Bendera Merah Putih   dikenal sebagai Sang Saka Merah Putih , adalah bendera resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bendera ini memiliki makna mendalam dan sejarah panjang yang terkait erat dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Asal-usul Warna Merah Putih Simbol Tradisional Nusantara: Warna merah dan putih sudah digunakan sejak zaman kerajaan-kerajaan di Nusantara. Merah melambangkan keberanian dan putih melambangkan kesucian. Keduanya mencerminkan keseimbangan hidup. Penggunaan di Masa Kerajaan: Kerajaan Majapahit: Bendera berwarna merah dan putih digunakan sebagai panji kerajaan. Kerajaan Gowa-Tallo di Sulawesi Selatan juga menggunakan kombinasi warna merah dan putih. Filosofi Budaya: Warna merah dan putih juga terkait dengan tradisi masyarakat Indonesia, seperti warna dalam upacara adat atau simbol makanan seperti nasi putih (putih) dan lauk berwarna merah. Peran Merah Putih dalam Perjuangan Kemerdekaan Masa Pergerakan Nasional (Awal Abad 20)...

Simbol Negara Indonesia "Garuda Pancasila"

Lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila simbol resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang melambangkan ideologi, budaya, dan cita-cita bangsa. Lambang ini memiliki sejarah panjang sejak masa perumusan dasar negara hingga akhirnya diresmikan. Berikut adalah kisah pembentukannya: Asal-usul dan Filosofi Garuda Garuda dalam Mitologi: Garuda adalah burung mitologis dalam kebudayaan Hindu dan Buddha, yang sering digambarkan sebagai kendaraan Dewa Wisnu. Dalam tradisi Nusantara, Garuda melambangkan kekuatan, keberanian, dan kebajikan. Pemilihan Garuda sebagai Lambang Negara: Para pendiri bangsa memilih Garuda karena merepresentasikan semangat bangsa Indonesia yang kuat dan luhur, serta akarnya yang terkait dengan sejarah dan budaya lokal. Proses Penciptaan Lambang Negara Pembentukan Panitia Lambang Negara (1949): Setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) yang mengakui kedaulatan Indonesia, Presiden Soekarno membentuk Panitia Teknis Lambang Negara pada 10 Januari 19...

Tentang Nama NKRI

Nama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan nama resmi yang mencerminkan bentuk negara dan sistem pemerintahan Indonesia sebagai negara yang merdeka, bersatu, dan berdaulat. Nama ini tidak diciptakan oleh satu individu saja, melainkan merupakan hasil dari proses panjang perumusan oleh para pendiri bangsa yang tergabung dalam BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Proses Terbentuknya Nama NKRI 1. Sidang BPUPKI (29 Mei–1 Juni 1945): Dalam sidang ini, para pendiri bangsa seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, dan lainnya membahas dasar negara dan bentuk pemerintahan. Nama "Indonesia" sendiri sudah digunakan sebagai identitas perjuangan sejak era pergerakan nasional, terutama setelah dicetuskan oleh Ernest Douwes Dekker (Dr. Setiabudi), Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan Tjipto Mangunkusumo dalam organisasi Indische Partij pada tahun 1912. 2. Piagam Jakarta (22...

Tentang UUD 1945

Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) adalah konstitusi negara Republik Indonesia yang menjadi dasar hukum tertinggi dalam sistem pemerintahan. UUD 1945 dirancang oleh para pendiri bangsa sebagai landasan utama dalam mengatur kehidupan bernegara. Berikut adalah penjelasan tentang sejarah, isi, dan peran UUD 1945: Sejarah Perumusan UUD 1945 1. Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI): BPUPKI dibentuk oleh Jepang pada 1 Maret 1945 untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Sidang pertama BPUPKI berlangsung pada 29 Mei–1 Juni 1945, membahas dasar negara. Pidato-pidato penting termasuk Pancasila oleh Soekarno. 2. Panitia Sembilan: Pada 22 Juni 1945, Panitia Sembilan yang dipimpin oleh Soekarno menyusun Piagam Jakarta, yang menjadi cikal bakal pembukaan UUD 1945. 3. Sidang Kedua BPUPKI: Sidang kedua pada 10–16 Juli 1945 membahas rancangan konstitusi. Hasilnya adalah rancangan UUD yang terdiri dari pembukaan, batang tubuh, dan penjelasan. 4. Pengesahan ...

Tentang Konferensi Meja Bundar

Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah perundingan antara Republik Indonesia dan Belanda yang berlangsung di Den Haag, Belanda, dari 23 Agustus hingga 2 November 1949. Perundingan ini menjadi momen penting dalam sejarah Indonesia karena menghasilkan pengakuan kedaulatan oleh Belanda, yang secara resmi menandai berakhirnya masa penjajahan. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang latar belakang, proses, hasil, dan dampaknya: Latar Belakang Konferensi Meja Bundar 1. Agresi Militer Belanda: Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Belanda melancarkan dua agresi militer (1947 dan 1948) untuk merebut kembali Indonesia. Kedua agresi tersebut menuai kecaman internasional, khususnya dari PBB dan Amerika Serikat, yang mendesak penyelesaian konflik melalui diplomasi. 2. Perjanjian Linggarjati dan Renville: Upaya diplomasi sebelumnya seperti Perjanjian Linggarjati (1946) dan Perjanjian Renville (1948) tidak membuahkan hasil yang memuaskan, dan konflik bersenjata terus berlangsung. 3. Te...

Tentang Perjanjian Renville

Perjanjian Renville adalah perjanjian diplomatik antara Republik Indonesia dan Belanda yang dilakukan untuk menyelesaikan konflik setelah Agresi Militer Belanda I. Perjanjian ini ditandatangani pada 17 Januari 1948 di atas kapal perang Amerika Serikat USS Renville, yang berlabuh di Teluk Jakarta. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang latar belakang, proses, isi, dan dampaknya: Latar Belakang Perjanjian Renville 1. Agresi Militer Belanda I (Juli 1947): Pada 21 Juli 1947, Belanda melancarkan serangan militer untuk merebut wilayah-wilayah Republik Indonesia di luar Jawa dan Sumatra. Tujuan Belanda adalah memperluas wilayahnya dan melemahkan Republik Indonesia. 2. Tekanan Internasional: Tindakan Belanda menuai kecaman internasional, termasuk dari Amerika Serikat dan PBB, yang tidak ingin konflik ini mengganggu stabilitas global pasca-Perang Dunia II. Dewan Keamanan PBB mendesak kedua pihak untuk melakukan gencatan senjata dan perundingan. 3. Komite Tiga Negara (KTN): PBB membentuk KTN ...

Tentang Perjanjian Linggarjati

Perjanjian Linggarjati adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia yang terjadi setelah Proklamasi Kemerdekaan. Perjanjian ini dilakukan untuk mengakhiri konflik antara Indonesia dan Belanda serta mendapatkan pengakuan internasional atas kemerdekaan Indonesia. Berikut penjelasan lengkapnya: Latar Belakang Perjanjian Linggarjati 1. Agresi Militer Belanda I (1945–1946): Setelah kekalahan Jepang, Belanda kembali ke Indonesia dengan dukungan Sekutu, yang memicu konflik dengan Republik Indonesia. Belanda ingin mengembalikan kekuasaan kolonialnya, sementara Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaan. 2. Tekanan Internasional: Konflik tersebut menarik perhatian internasional, khususnya Inggris dan Amerika Serikat, yang mendorong penyelesaian melalui jalur diplomasi. 3. Upaya Perundingan: Sebelum Perjanjian Linggarjati, sudah ada beberapa upaya diplomasi, seperti Perjanjian Hooge Veluwe, tetapi gagal mencapai kesepakatan. Pada 10 November 1946, dimulai...

Tentang Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah dokumen penting yang menandai lahirnya bangsa Indonesia sebagai negara merdeka pada 17 Agustus 1945. Teks ini dibacakan oleh Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta, dan menjadi tonggak sejarah perjuangan bangsa melawan penjajahan. Berikut penjelasan lengkap tentang sejarah, isi, dan maknanya: Sejarah dan Latar Belakang Teks Proklamasi 1. Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II: Jepang menyerah kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945 setelah dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Kekalahan ini menciptakan kekosongan kekuasaan di Indonesia, yang dimanfaatkan oleh para pemimpin nasional untuk memproklamasikan kemerdekaan. 2. Rapat Golongan Muda dan Golongan Tua: Golongan muda, seperti Sukarni, Wikana, dan Chaerul Saleh, mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur tangan Jepang. Golongan tua, seperti Soekarno, Hatta, dan Ahmad Subardjo, memilih pendekatan hati-hati dan diplomatis. 3. Perist...

Masa Penjajahan Jepang di Indonesia

Masa Pendudukan Jepang di Indonesia berlangsung selama tiga setengah tahun, dari tahun 1942 hingga 1945. Periode ini membawa perubahan besar dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia, meskipun berakhir dengan proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945. Berikut adalah gambaran lengkap mengenai masa penjajahan Jepang di Indonesia: Awal Pendudukan Jepang 1. Latar Belakang Kedatangan Jepang: Jepang memulai ekspansinya di Asia Pasifik pada Perang Dunia II dengan tujuan menguasai wilayah kaya sumber daya alam. Pada tahun 1942, Jepang menyerang Hindia Belanda, dan pasukan Belanda menyerah di Kalijati, Subang, Jawa Barat, pada 8 Maret 1942. 2. Propaganda Jepang: Jepang masuk dengan propaganda sebagai "saudara tua" yang bertujuan membebaskan Indonesia dari penjajahan Barat. Slogan seperti "Asia untuk Asia" dan "Kemakmuran Bersama di Asia Timur Raya" digunakan untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia. Kebijakan Pemerintahan Jepang 1. Sistem Pemerintah...

Masa Penjajahan Belanda di Indonesia

Masa Penjajahan Belanda di Indonesia adalah periode panjang kolonialisme yang berlangsung lebih dari 300 tahun, dari awal abad ke-17 hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Selama masa ini, Belanda memonopoli perdagangan, mengeksploitasi sumber daya, dan melakukan berbagai kebijakan yang memengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia. Berikut adalah penjelasan rinci tentang penjajahan Belanda: Awal Kedatangan Belanda 1. Kedatangan VOC (1602): Pada awal abad ke-17, Belanda mendirikan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), sebuah perusahaan dagang yang bertujuan untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah di Asia. VOC tiba di Nusantara pada tahun 1602 dan mulai membangun benteng, seperti di Batavia (Jakarta), yang menjadi pusat kekuasaan mereka. 2. Monopoli Perdagangan: VOC memonopoli komoditas penting seperti cengkeh, pala, dan lada. Mereka menggunakan kekerasan, perjanjian paksa, dan kontrol ketat terhadap kerajaan-kerajaan lokal untuk memastikan domi...

Masa Penjajahan Portugis di Indonesia

Masa Penjajahan Portugis di Indonesia dimulai pada awal abad ke-16 ketika bangsa Portugis pertama kali tiba di Nusantara. Mereka datang dengan tujuan menguasai jalur perdagangan rempah-rempah, yang pada masa itu sangat bernilai tinggi di pasar Eropa. Berikut adalah penjelasan mengenai latar belakang, perkembangan, dampak, dan akhir masa penjajahan Portugis di Indonesia: Latar Belakang Kedatangan Portugis 1. Motivasi Ekonomi: Portugis mencari rute perdagangan langsung ke Asia untuk memperoleh rempah-rempah seperti cengkeh, pala, dan lada tanpa perantara. 2. Ekspansi Kekuasaan dan Agama: Selain berdagang, Portugis juga ingin menyebarkan agama Katolik sebagai bagian dari misi keagamaan mereka. 3. Penjelajahan Samudra: Setelah Vasco da Gama menemukan rute laut ke India (1498), bangsa Portugis melanjutkan eksplorasi ke Asia Tenggara. Pada tahun 1511, Portugis berhasil menguasai Malaka, yang merupakan pusat perdagangan strategis di Asia Tenggara. Dari Malaka, mereka mulai menjelajahi wilayah...

Awal Mula Negara Indonesia

Awal mula terbentuknya Negara Indonesia merupakan hasil dari perjuangan panjang bangsa Indonesia melawan penjajahan dan usaha untuk menyatukan wilayah yang terdiri dari ribuan pulau. Berikut adalah penjelasan detail tentang proses awal mula berdirinya Indonesia: 1. Zaman Kerajaan Nusantara Sebelum menjadi sebuah negara, wilayah Indonesia terdiri dari kerajaan-kerajaan besar yang memiliki pengaruh luas, seperti: Kerajaan Majapahit (1293–1527): Menyatukan Nusantara dalam konsep politik dan budaya melalui "Sumpah Palapa" Gajah Mada. Kerajaan Sriwijaya (abad ke-7–13): Menjadi kekuatan maritim yang menghubungkan wilayah Nusantara dengan dunia internasional. Konsep "persatuan wilayah" ini menjadi inspirasi bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia di kemudian hari. 2. Masa Penjajahan Wilayah Indonesia dijajah oleh berbagai bangsa asing selama berabad-abad: Portugis (1511): Menguasai Malaka dan bagian timur Indonesia, seperti Maluku. Belanda (1602–1942): Melalui VOC dan Pemeri...

Sejarah Provinsi Papua Barat Daya

Provinsi Papua Barat Daya Salah satu provinsi baru di Indonesia yang dibentuk pada 17 November 2022 melalui Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2022. Pemekaran wilayah ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat lokal di wilayah barat daya Papua. Ibu kota provinsi ini adalah Sorong, yang juga dikenal sebagai "Kota Minyak" karena sejarahnya sebagai pusat industri minyak di Papua. Sejarah Awal dan Kehidupan Penduduk Asli Kehidupan Prasejarah Wilayah Papua Barat Daya telah dihuni manusia sejak ribuan tahun lalu, dengan penduduk asli berasal dari kelompok etnis Melanesia. Suku-suku asli di Papua Barat Daya, seperti Suku Moi, Suku Tehit, dan Suku Maya, memiliki tradisi hidup yang erat dengan alam, termasuk berburu, meramu, dan bercocok tanam. Kehidupan Tradisional Penduduk asli wilayah ini hidup dalam sistem sosial adat yang kuat, dengan hubungan antar klan yang menjadi dasar masyarakatnya. Suk...

Sejarah Provinsi Papua Pegunungan

Provinsi Papua Pegunungan Salah satu provinsi termuda di Indonesia, dibentuk pada 30 Juni 2022 melalui Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2022. Provinsi ini merupakan hasil pemekaran dari Provinsi Papua dan meliputi wilayah yang sebagian besar berada di daerah pegunungan tengah Pulau Papua. Ibu kota provinsi ini adalah Wamena, yang terletak di Lembah Baliem, salah satu wilayah dataran tinggi paling terkenal di Papua. Sejarah Awal dan Kehidupan Penduduk Asli Kehidupan Prasejarah Wilayah Papua Pegunungan telah dihuni oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu, dengan bukti arkeologis menunjukkan aktivitas pertanian dan permukiman di wilayah dataran tinggi. Penduduk asli Papua Pegunungan merupakan bagian dari kelompok etnis Melanesia, yang memiliki budaya dan tradisi yang kuat. Suku-Suku Utama Wilayah ini dihuni oleh sejumlah suku asli Papua, seperti: Suku Dani, yang terkenal dengan tradisi koteka dan pertanian ubi jalar. Suku Lani, yang tinggal di wilayah Pegunungan Tengah. Suku Yali, dikenal s...

Sejarah Provinsi Papua Tengah

Provinsi Papua Tengah Salah satu dari empat provinsi baru hasil pemekaran Provinsi Papua yang dibentuk pada 30 Juni 2022 melalui Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2022. Provinsi ini meliputi wilayah tengah Pulau Papua dengan ibu kota di Nabire. Pemekaran Papua Tengah bertujuan untuk mempercepat pembangunan, pemerataan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Papua yang luas dan beragam. Sejarah Awal dan Penduduk Asli Kehidupan Prasejarah Wilayah Papua Tengah telah dihuni sejak ribuan tahun lalu oleh manusia modern yang termasuk kelompok Melanesia. Suku-suku asli Papua Tengah seperti Suku Dani, Suku Mee, Suku Moni, dan Suku Amungme memiliki tradisi berburu, bercocok tanam, dan hidup selaras dengan alam. Suku Dani Suku Dani, yang tinggal di Lembah Baliem, terkenal dengan sistem pertanian tradisional dan kebudayaan yang unik, seperti penggunaan pakaian adat koteka untuk pria. Suku Mee Suku Mee yang mendiami kawasan Pegunungan Tengah dikenal dengan sistem bercocok tanam yan...

Sejarah Provinsi Papua Selatan

Provinsi Papua Selatan Salah satu provinsi termuda di Indonesia yang resmi dibentuk pada 30 Juni 2022 berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2022. Provinsi ini merupakan hasil pemekaran dari Provinsi Papua sebagai bagian dari kebijakan desentralisasi untuk mempercepat pembangunan dan pemerataan kesejahteraan di wilayah Papua. Ibu kota Papua Selatan adalah Merauke, kota yang juga dikenal sebagai "Bumi Anim Ha." Sejarah Awal dan Penduduk Asli Kehidupan Prasejarah Wilayah Papua Selatan telah dihuni oleh manusia modern sejak ribuan tahun lalu, dengan masyarakat lokal yang sebagian besar berasal dari suku Melanesia. Suku-suku di Papua Selatan, seperti Suku Marind, Suku Asmat, dan Suku Muyu, hidup dengan tradisi yang erat terkait dengan hutan, sungai, dan laut. Suku Marind Suku Marind adalah salah satu suku terbesar di Papua Selatan. Mereka memiliki tradisi yang kaya, seperti ritual adat animisme dan sistem kekerabatan yang kuat. Tradisi seni ukir dan anyaman dari Suku Marind men...

Sejarah Provinsi Papua Barat

Provinsi Papua Barat Salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua, dengan ibu kota di Manokwari. Sebelum pemekarannya, Papua Barat merupakan bagian dari Provinsi Papua (dulu Irian Jaya). Wilayah ini memiliki sejarah panjang yang mencakup era prasejarah, kolonialisme, perjuangan politik, dan masa otonomi khusus. Masa Prasejarah Penduduk Asli Papua Barat telah dihuni oleh manusia modern sejak lebih dari 40.000 tahun lalu. Suku-suku asli Papua Barat, seperti Suku Arfak, Suku Meyah, dan Suku Moi, memiliki sistem kehidupan berbasis hutan, laut, dan pertanian tradisional. Suku-suku di Papua Barat dikenal dengan keanekaragaman budaya, bahasa, dan adat istiadat. Budaya Bahari Wilayah pesisir Papua Barat memiliki tradisi bahari yang kuat, terutama di kawasan Raja Ampat, di mana masyarakat lokal bergantung pada hasil laut untuk kehidupan mereka. Pengaruh Luar dan Era Kolonial Kontak Awal dengan Penjelajah Pada abad ke-16, wilayah Papua Barat pertama kali dikunjungi ...

Sejarah Provinsi Papua

Provinsi Papua Terletak di bagian timur Indonesia, memiliki sejarah panjang yang dipengaruhi oleh kekayaan sumber daya alam, keragaman budaya, dan perjuangan politik. Sebelum dimekarkan menjadi beberapa provinsi, Papua merupakan wilayah yang sangat luas dengan ibu kota di Jayapura. Nama Papua sendiri berasal dari istilah "papo ua," yang berarti "rambut keriting" dalam bahasa Melayu. Masa Prasejarah Penduduk Asli Papua telah dihuni oleh manusia modern sejak lebih dari 40.000 tahun yang lalu. Bukti ini ditemukan melalui penelitian arkeologi di kawasan Pegunungan Tengah dan pesisir pantai. Penduduk asli Papua termasuk dalam rumpun Melanesia, dengan lebih dari 250 suku yang memiliki bahasa dan budaya yang beragam. Contohnya adalah suku Dani, suku Asmat, dan suku Sentani. Sistem Kehidupan Masyarakat Papua prasejarah hidup dari berburu, meramu, dan bercocok tanam di lembah-lembah subur seperti Lembah Baliem. Mereka membangun kehidupan komunitas berdasarkan adat dan keperc...